Renungan...

Cintai Dunia & Lingkungan Ini Seperti Kita Mencintai Diri Kita Sendiri


Open BlogRoll !

Bagi teman-teman blogger, ayo jalin persatuan antar blogger !
Tukaran Link-Blogger , silakan e-mail saya
di info@sharingcomnies.co.cc.

Nama :
Judul Blog :
URL :

Klik gambar di atas untuk mengirimkan email Anda.

Selengkapnya Klik disini..
*Email Anda Akan Segera Saya Konfirmasi.
~.:: Terima Kasih ::.~

Bali Blogger Community

Bali Blogger Community

Pencarian

Minggu, 23 November 2008

Mozart, Musik Ketenangan Jiwa??

Sebelumnya, kalian pasti pernah mendengar musik klasik yang disebut-sebut Mozart. Eum, mungkin sedikit asing ditelinga kita para pemuda. Kita memang lebih sering mendengarkan musik yang lagi hits, misalnya lagu pop. Tapi, apa kalian tau bagaimana asal mula musik klasik ini???


"Orang keliru dengan mengira (karya) seniku datang dengan mudahnya kepada diriku. (Padahal) tak seorang pun mencurahkan begitu banyak waktu dan pikiran untuk mencipta musik seperti yang kulakukan. Tidak ada musik karya empu yang belum pernah kupelajari berulang-ulang."


Itulah jawaban Wolfgang Amadeus Mozart (1756 - 1791) atas anggapan orang bahwa karena ia jenius, lalu musik tercipta begitu saja. Ternyata, musik Mozart yang elok itu juga hasil kerja keras dan pendalaman atas musik yang berkembang. Karya-karyanya telah memperkaya khasanah musik dunia, memberi rasa nyaman - tidak saja di telinga tetapi juga bagi jiwa - manakala mendengarnya. Mendengar musik Mozart serasa ada keajaiban yang menyertainya.

Pendengar awam mungkin secara spontan akan nyeletuk, "Kok bisa Mozart mengarang musik seperti itu?" Mereka yang lebih tahu musik menyimak, bagaimana nada, melodi, dan harmoni ditata, lalu bagaimana ia diarahkan ke satu tujuan, dan akhirnya, bagaimana musik itu tiba di sana.

Seperti diulas Joseph Machlis dalam The Enjoyment of Music (edisi ke-6, 1990), keelokan bunyi dan kesempurnaan gaya, kepedihan dan keagungan musik Mozart, tampaknya tak mengikuti analisis dan penjelasan mana pun. Jadi, untuk satu momen dalam sejarah musik, semua hal yang bertentangan tadi rujuk, dan semua ketegangan teredakan. Momen yang mencerahkan ini adalah Mozart.

Diadaptasi dari :
(http://www.intisari-online.com/majalah.asp?tahun=2006&edisi=510&file=warna0901)
Dengan penggubah seperlunya.

Share/Save/Bookmark


Related Posts with Thumbnails